Antonia Anetha Binar Bulan, mahasiswa kimia dari Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro (Undip), meraih pencapaian luar biasa dengan memenangkan gelar Duta Jamu Indonesia 2024. Mahasiswi semester lima yang masuk pada tahun 2022 ini berhasil mengungguli peserta lainnya dalam ajang bergengsi yang diadakan di Westin Resort Bali pada 16-17 Desember 2024.
Kompetisi Duta Jamu Indonesia yang diselenggarakan oleh Dewan Jamu bertujuan untuk mencari sosok yang mampu mempromosikan jamu Indonesia ke kancah internasional. Kemenangan Bulan sebagian besar disebabkan oleh penelitiannya yang inovatif tentang kemasan antibakteri untuk menjaga keamanan dan kualitas jamu agar tahan lebih lama. Penelitian ini memukau para juri dan menjadi faktor kunci dalam keberhasilannya.
Proses Seleksi yang Ketat
Kompetisi ini berlangsung selama dua hari dengan berbagai tahap evaluasi. Pada hari pertama, para peserta menjalani tes tertulis dan wawancara untuk menilai pengetahuan mendalam mereka tentang jamu serta kemampuan berbicara di depan umum. Dari tahap ini, sepuluh peserta terbaik dipilih untuk melanjutkan ke babak berikutnya.
Pada hari kedua, proses seleksi menjadi semakin ketat. Finalis harus mempresentasikan proyek mereka dan menjawab pertanyaan dari para juri dengan tepat. Hanya tiga peserta yang berhasil maju ke babak final, di mana Bulan tampil sebagai pemenang pertama.
Persiapan yang Matang
Keberhasilan Bulan didukung oleh para mentornya, termasuk Dr. dr. Renni Yuniati, Sp.DVE., M.H.; Prof. Dr. Bambang Cahyono; dan Prof. Dr. Meyni Susery. Dengan bimbingan mereka, Bulan mampu menyampaikan ide-ide brilian yang memikat para juri. Selain penelitian inovatifnya, kemampuan berbicara di depan umum serta pengetahuannya yang luas tentang jamu turut mengukuhkan kemenangannya.
Harapan dan Aspirasi
Sebagai Duta Jamu Indonesia, Bulan memiliki visi besar. Ia bercita-cita untuk membawa jamu Indonesia ke kancah internasional dan memperluas edukasi masyarakat tentang jamu di dalam negeri. Dengan gelar yang baru diraihnya, Bulan bertekad untuk menjadi perwakilan Indonesia yang mampu mengangkat status jamu di dunia.
Ajang ini membuktikan bahwa generasi muda Indonesia, seperti Bulan, memiliki potensi besar untuk berinovasi dan melestarikan warisan budaya sekaligus mengharumkan nama bangsa di tingkat global. Prestasi ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia.