Delegasi dari Universitas Diponegoro (UNDIP) mewakili Indonesia dalam ISTANBUL INTERNATIONAL INVENTION FAIR 2023 (ISIF 23) di Istanbul, Turki, yang berlangsung dari 27 April hingga 1 Mei 2023. Acara yang diselenggarakan oleh Kantor Paten dan Merek Turki (TURKPATENT) memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memamerkan inovasi mereka dalam bidang sains dan teknologi.
Dalam acara global ini, Bryant Andhika Prayoga (Kimia 2021), Rosyadatul Khoiriyah (Fisika 2021), dan Avita Khilyatu Hafni (Fisika 2021) mewakili tim yang beranggotakan lengkap Bryant Andhika P, Abdurrahman Zakki, Brainy Happy Ana T, and Roni Adi Wijaya (Kimia Undip), Rosydatul Khoiriyah, Idhiyani Murounaky (Fisika Undip); and Aura Herdi R Sutanto (Kedokteran Umum Undip) menyajikan tema ilmiah mereka yang berjudul “RADIOSPROTECTOR INNOVATION FOR EYE AND GENITAL LENS BASED ON SILICONE RUBBER-LEAD (SR-Pb) AS A SOLUTION FOR RADIO THERAPY SIDE EFFECTS”. Mereka menyajikan metode yang efektif untuk mengobati sel kanker, ginjal, kelamin, dan organ Scanner Tomografi Komputasi (CT scan).
Delegasi Indonesia disambut hangat oleh PPI Turki, Asosiasi Mahasiswa Indonesia di Turki. “Kami senang menyambut tamu kami dan mendukung generasi muda diaspora yang akan membawa kehormatan bagi Indonesia di arena global,” kata Farrel, Kepala Departemen Jaringan dan Kerjasama PPI Turki.
Acara ini, yang menarik peserta dari universitas, institusi penelitian, individu, dan perusahaan dari seluruh dunia, bertujuan untuk menarik inovasi terbaru. “Kami sangat bersemangat dan bangga untuk berpartisipasi dalam acara ini. Kami dapat melihat inovasi yang unik dan keren dari berbagai negara. Hal ini membuat kami semakin antusias untuk berinovasi dan melakukan penelitian lebih lanjut,” kata Bryant Andhika Prayoga, mahasiswa UNDIP dalam program Kimia Internasional.
“Kami berharap kompetisi ini dapat menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dan meneliti, dan kami harap dapat diikuti oleh adik-adik yang ingin berkompetisi dan meningkatkan semangat kompetitif mereka baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain membuka wawasan dan pengalaman, itu juga meningkatkan jaringan internasional,” kata Avita ketika ditanya tentang kesan kompetisi.
Menurut Bryant, inti dari berpartisipasi dalam kompetisi ini adalah menciptakan terobosan atau penemuan baru yang akan memajukan penelitian dan teknologi untuk memecahkan masalah. Selain itu, itu akan membudayakan suasana kompetitif dan inovatif.
Delegasi UNDIP berhasil meraih tempat ketiga, mengalahkan ratusan peserta dari 30 negara. Pengumuman tersebut dibuat oleh penyelenggara acara pada hari Sabtu, 29 April 2023. “Alhamdulillah, kami sangat senang dan berterima kasih dapat mewakili kampus kami dan juga Indonesia. Kami sangat berterima kasih kepada semua teman yang telah mendukung kami, tak lupa PPI Turki yang menyambut kedatangan kami,” ujar Bryant, salah satu peserta. Prestasi tersebut, menurut Bryant, jauh melebihi ekspektasi mereka.
Selain pengalaman mereka selama kompetisi, Bryant dan delegasi senang berbagi tips dan cerita dengan PPI Turki tentang pengalaman mereka berpartisipasi dalam kompetisi. “Kehidupan harus terus bekerja sama, terutama dalam penelitian teknologi. Ini membutuhkan pengetahuan multidisiplin untuk menghasilkan karya yang memiliki manfaat yang lebih luas,” katanya.
Bryant juga menekankan pentingnya menemukan mitra tim yang sefrekuensi untuk membangun kerjasama yang baik. Kerja tim adalah kuncinya, terutama saat berkompetisi di tingkat internasional. Gairah juga sangat penting untuk mendorong proses inovasi maju.