Semarang (5/7) Talkshow dengan tema “Peningkatan Motivasi Diri Mahasiswa dalam Mengeksplorasi dan Mengoptimalkan Skill untuk Antisipasi Menghadapi Persaingan Global di Era Industri 4.0” dilaksanakan di aula dekanat lantai 3 FSM Undip. Acara talkshow tersebut mengundang 3 pembicara yang merupakan alumni Kimia Undip. Ketiga pembicara tersebut memiliki karir serta perjalanan hidup yang menginspirasi. Acara talkshow inipun ramai dihadiri mahasiswa Kimia Undip. Tentu acara seperti ini diharapkan dapat mengisnpirasi serta membakar semanagat mahasiswa-mahasiswa dalam mengembangkan karakter, keterampilan maupun jiwa sosial dalam menghadapi tantangan global era industry 4.0.

Pemateri pertama diisi oleh Dr. Faizul Ishom, S.Si, M.Eng dari Perekayasa Madya B2TKE, BPPT. Beliau merupakan alumni Kimia Undip angkatan pertama yaitu angkatan tahun 1988. Beliau menceritakan kisah pengalaman hidupnya dari zaman perkuliahan hingga perjuangan mendapatkan beasiswa melanjutkan studi ke Jepang. Pencapaian beliau saat ini menjadi Perekayasa Madya di Balai Besar Teknologi Konversi Energi tak lepas dari langkah-langkah kecil di masa muda untuk terus mengeksplor dan mengimprovisasi skill. Mulai dari belajar bahasa inggris, hingga merambah berbagai ilmu disiplin lainnya tidak hanya ilmu Kimia yang beliau pelajari.

Pemateri kedua diisi oleh Ratih Rizki Nirwana,S.Si,M.Pd. Beliau merupakan dosen Kimia UIN Walisongo dan Direktur Oriflame. Beliau juga membagikan perjalanan hidupnya, dimana beliau ingin sekali ilmu Kimia yang diperoleh selama kuliah bisa digunakan seoptimal mungkin di dunia kerja. Alhasil segala cita-cita, determinasi dan passion beliau berbuah hasil manis hingga sekarang bisa menjadi dosen Kimia.

Pemateri ketiga adalah Fajar Budi Laksono,S.Si,M.Eng. Beliau adalah CEO Dtech-Engineering dan Nyayur Indonesia.  Beliau merupakan alumni Kimia Undip angkatan 2009 dan melanjutkan studi jenjang S2 di bidang engineering. Selain itu beliau mendirikan start up Dtech-Engineering dan Nyayur Indonesia. Nyayur Indonesia merupakan aplikasi yang menghubungkan antara pembeli dengan pedagang dengan sistem pre-order. Sehingga dengan adanya aplikasi ini dapat meminimalisir kerugian serta resiko yang bisa diderita pedagang disebabkan dagangan yang dijajakan tidak laku karena tidak sesuai dengan pesanan pelanggan. Dengan aplikasi Nyayur Indonesia pedagang cukup menyiapkan barang dagangan sesuai yang dipesan oleh pelanggan sehingga meminimalisir kerugian yang disebabkan tidak habisnya barang dagangan.

Dari sharing ketiga alumni tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan zaman menuntut adanya sikap adaptasi dan pengembangan diri yang optimal. Tak hanya bersaing secara kompetitif dengan sesama manusia, di era industry 4.0 ini juga menuntut manusia untuk bisa bersaing dengan perkembangan teknologi dan indutrialisasi yang begitu deras. Di era sekarang sudah banyak PHK dilakukan berbagai perusahaan dengan mengganti tenaga manusia menjadi tenaga mesin dan sistem. Hal ini dilakukan karena dengan menggunakan tenaga mesin/sistem bisa meminimalisir pengeluaran, kesalahan dan angka kecelakaan kerja. Maka untuk menjawab tantangan tersebut, keterampilan dan keahlian spesifik dituntut dimiliki oleh setiap insan manusia.

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Halo, Saya Admin Kimia Undip...